Psy - Gentlemen Outline

LTE digunakan untuk apa ??



     
                           
           


                    Ada sebuah pertanyaan yang muncul di benak Jagat Review saat pertama kali mendengar mengenai teknologi Long Term Evolution (LTE) atau biasa dikenal dengan nama 4G, untuk apakah sebenarnya LTE tersebut? Teknologi jaringan 3G sebenarnya sudah bisa dikatakan cukup untuk memenuhi kegiatan Internet sehari-hari. Dengan kecepatan data hingga 100 Mbit per detik, untuk apakah sebenarnya LTE itu?

Leslie Shannon, Head of Strategic Marketing Nokia Siemens Networks untuk wilayah Middle East dan Asia, bersedia menjawab pertanyaan kami tersebut. Sebelum menjawab pertanyaan kami, Shannon menjelaskan tren yang sedang
terjadi saat ini. Menurutnya, kegunaan Internet di Indonesia masih tidak terlalu berbeda dengan negara-negara lain. Sebagai contoh, kegiatan browsing, membaca e-mail, download data, dan streaming video. Namun, untuk kegiatan download data dan streaming video masih banyak dilakukan melalui fixed connection atau Internet melalui modem, tidak melalui jaringan perangkat mobile.

Saat ini, game online mulai menjamur di dunia. Mafia Wars, contohnya. Game yang dapat diakses melalui Facebook tersebut menghabiskan bandwidth sebesar 1 Petabyte per harinya. Mafia Wars ternyata lebih banyak diakses lewat komputer dibandingkan lewat mobile. Terbatasnya kecepatan yang dihadirkan oleh koneksi 3G membuat orang malas untuk mengakses game tersebut melalui perangkat mobile. Kecepatan LTE yang mencapai 10 kali lipat dibandingkan 3G dapat menjadi solusi dari masalah tersebut.

Streaming video sudah semakin berkembang. Saat ini, di Indonesia, YoutTube masih memuncaki daftar website streaming video yang paling banyak diakses. Namun, di Amerika Serikat, YouTubue bukanlah pemilik posisi puncak. NetFlix, website yang menawarkan jasa peminjaman film via streaming, yang menguasai posisi tersebut. Tentunya streaming film dengan kualitas HD memerlukan bandwidth yang besar. Selain itu, agar para pengguna tidak menunggu lama, diperlukan kecepatan yang lumayan tinggi. Sekali lagi, teknologi LTE dapat menjamin hal tersebut.

Untuk ke depannya, perangkat mobile seperti perangkat tablet dan smartphone akan menjadi media baru untuk menikmati film. Tentunya Internet yang cepat dibutuhkan. LTE kembali menjadi jawaban dari masalah ini.
                                         Apa kekurangan dari LTE? Ternyata di Amerika Serikat sendiri, harga bandwidth untuk 4G masihlah mahal. Untuk kapasitas 2GB, operator membanderolnya dengan harga USD30. Sedangkan untuk 5GB dan 10GB, operator memberikan harga USD50 dan USD80. Untuk menonton sebuah film, kira-kira dibutuhkan sekitar 1.5GB. Untuk menonton 3 film, diperlukan 4.5 – 5GB data. Cukup mahal untuk menikmati layanan video streaming menggunakan 4G.

Bagaimana dengan Indonesia? Hingga saat ini, regulasi tentang 4G masih terus dibahas. Namun, NSN sendiri sebenarnya sudah memiliki infrastruktur 4G tersebut. Diharapkan setelah pengaturan tentang regulasi tersebut selesai, 4G bisa langsung berjalan. Namun, yang ingin saya tanyakan adalah, kapan hal tersebut terwujud?

No comments:

Post a Comment